Kamis, 02 April 2015

CIK-CIK PERIOK


Kalimantan Barat 

Cik cik periook
Bilanga sumbing dari jawe
Datang nek kecibok bawa kepiting dua ekor
Cak cak bur dalam bilanga
Picak idung gigi ronggak
Sape kitawa dolok dipancung raje tunggal

Arti Lagu Cik-cik Periok:
Cik cik periuk
Belanga sumbing(pecah) dari jawa
Datang nenek kecibok bawa kepiting dua ekor
Diceburkan ke belanga
Hidung pesek gigi ompong
Siapa ketawa dulu
Dipancung raja tunggal

    Cik Cik Periuk (atau Cik Cik Periok) adalahlagu daerah dari daerah Kalimantan Barat tepatnya Kabupaten Sambas. Lagu ini tidak diketahui siapa penciptanya, namun menurut masyarakat Sambas lagu ini diciptakan oleh orang asli Dayak di Kalimantan Barat. Selain itu, lagu ini sudah ada sejak 150 tahun yang lalu.
     Lagu Cik Cik Periuk bermakna tentang sindiran dari masyarakat Sambas pada zaman dahulu kepada masyarakat luar yang datang ke daerah Sambas


AMPAR-AMPAR PISANG
Kalimantan Selatan 

Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari-bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga lepak mangga lepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya clanculupan
Bengkok dimakan api
apinya clanculupan
Nang ma nang batis kutung dikitip bidawang
Nang ma nang batis kutung dikitip bidawang

Arti Lagu Ampar-ampar Pisang:

susun-susun pisang
pisangku belum masak
masak sebutir (sebuah), dipenuhi bari-bari*
manggalepak, manggalepok (bunyi dahan/kayu yang patah)
Patah kayu yang bengkok
yang bengkok dilalap api
apinya hampir padam
siapa kaki yang buntung, berarti dimakan oleh bidawang**
mangaricak, mangaricak (bunyi kayu yang patah diseruduk sapi)
patah kayu yang bengkok
diseruduk sapi, diseruduk sapi, kulit bawang
    Lagu Ampar-Ampar Pisang berasal dari Kalimantan Selatan yang diciptakan oleh Hamiedan AC.

     Sejarah Tentang lagu ampar ampar pisang ini pada awalnya dinyanyikan secara iseng saat masyarakat Kalimantan Selatan membuat sebuah kue/makanan yang terbuat dari pisang. Makanan ini bernama rimpi. Cara membuat makanan ini adalah dengan cara pisang di diampar (disusun) kemudian dibiarkan hingga hampir matang mendekati busuk. setelah itu pisang dijemur diampar(disusun) di bawah sinar matahari sampai kira kira pisang mengeras dan mengeluarkan bau manis yang sangat khas.

Isi dari lagu ampar-ampar pisang menceritakan tentang pisang yang diampar dan dikerubuti binatang kecil kecil bisa terbang yang senang dgn aroma pisang. Binatang ini dikenal masyarakat Kalimantan dengan nama bari bari. Pada akhir lagu di ceritakan tentang binatang yang ditakuti anak kecil zaman dulu (kata “dikitip bidawang”) yang artinya digigit biawak. Konon, kata dikitip bidawang itu digunakan untuk menakuti anak anak yang suka mencuri pisang/kue rimpi yang masih dalam proses penjemuran.

O INANI KEKE
O ina ni keke, mange wisa ko
Mangewa aki Wenang, tumeles baleko
O ina ni keke, mangewi sako
Mangewa aki Wenang, tumeles baleko
Weane, weane, weane toyo
Daimo siapa ko tare makiwe
Weane, weane, weane toyo
Daimo siapa kotare makiwe

Arti lagu O Ina Ni keke:
O Ina Ni Keke
O Ibu dari Keke ( Keke adalah nama panggilan untuk anak perempuan)
Mange Wisa Ko
Mau pergi ke mana kau
Mange wi ti Wenang
Mau ke Manado
Tu meles Walekow
Mau membeli “walekow”
Wehane, wehane, wehane toyo
Berilah, berilah, berilah sedikit
Zeimo siapa
Sudah tidak ada
Ko tare mahaley
Kau baru meminta

Lagu O Inani Keke bberasalsejKalimantan Selatan 
 Lirik Lagu Daerah DKI Jakarta Kicir-berguna

Kicir kicir ini lagunya
Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur menghibur hati nan duka 
Lirik Lagu Daerah DKI Jakarta Kicir-Kicir


Kicir kicir ini lagunya
Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur menghibur hati nan duka

Burung dara burung merpati
Terbang cepat ya tuan tiada tara
Bilalah kita ya tuan suka menyanyi
Badanlah sehat ya tuan hati gembira

Buah mangga enak rasanya
Si manalagi ya tuan paling ternama
Siapa saya ya tuan rajin bekerja
Pasti menjadi menjadi warg a bberguna


 Meang Meong
(Lagu Daerah Bali)

Meong-meong…
Alih je bikule…
Bikul gede gede…
Buin mokoh-mokoh…
Kereng pesan ngeru

     LAGU LAGU DAERAH

1. CIK-CIK PERIOK
    (Kalimantan Barat)

Cik cik periook
Bilanga sumbing dari jawe
Datang nek kecibok bawa kepiting dua ekor
Cak cak bur dalam bilanga
Picak idung gigi ronggak
Sape kitawa dolok dipancung raje tunggal

Arti Lagu Cik-cik Periok:
Cik cik periuk
Belanga sumbing(pecah) dari jawa
Datang nenek kecibok bawa kepiting dua ekor
Diceburkan ke belanga
Hidung pesek gigi ompong
Siapa ketawa dulu
Dipancung raja tunggal

    Cik Cik Periuk (atau Cik Cik Periok) adalahlagu daerah dari daerah Kalimantan Barat tepatnya Kabupaten Sambas. Lagu ini tidak diketahui siapa penciptanya, namun menurut masyarakat Sambas lagu ini diciptakan oleh orang asli Dayak di Kalimantan Barat. Selain itu, lagu ini sudah ada sejak 150 tahun yang lalu.
     Lagu Cik Cik Periuk bermakna tentang sindiran dari masyarakat Sambas pada zaman dahulu kepada masyarakat luar yang datang ke daerah Sambas

2. AMPAR-AMPAR PISANG
    (Kalimantan Selatan)

Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak sabigi dihurung bari bari
Masak sabigi dihurung bari-bari
Mangga lepak mangga lepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya clanculupan
Bengkok dimakan api
apinya clanculupan
Nang ma nang batis kutung dikitip bidawang
Nang ma nang batis kutung dikitip bidawang

Arti Lagu Ampar-ampar Pisang:
susun-susun pisang
pisangku belum masak
masak sebutir (sebuah), dipenuhi bari-bari*
manggalepak, manggalepok (bunyi dahan/kayu yang patah)
Patah kayu yang bengkok
yang bengkok dilalap api
apinya hampir padam
siapa kaki yang buntung, berarti dimakan oleh bidawang**
mangaricak, mangaricak (bunyi kayu yang patah diseruduk sapi)
patah kayu yang bengkok
diseruduk sapi, diseruduk sapi, kulit bawang
    Lagu Ampar-Ampar Pisang berasal dari Kalimantan Selatan yang diciptakan oleh Hamiedan AC.

     Sejarah Tentang lagu ampar ampar pisang ini pada awalnya dinyanyikan secara iseng saat masyarakat Kalimantan Selatan membuat sebuah kue/makanan yang terbuat dari pisang. Makanan ini bernama rimpi. Cara membuat makanan ini adalah dengan cara pisang di diampar (disusun) kemudian dibiarkan hingga hampir matang mendekati busuk. setelah itu pisang dijemur diampar(disusun) di bawah sinar matahari sampai kira kira pisang mengeras dan mengeluarkan bau manis yang sangat khas.

Isi dari lagu ampar-ampar pisang menceritakan tentang pisang yang diampar dan dikerubuti binatang kecil kecil bisa terbang yang senang dgn aroma pisang. Binatang ini dikenal masyarakat Kalimantan dengan nama bari bari. Pada akhir lagu di ceritakan tentang binatang yang ditakuti anak kecil zaman dulu (kata “dikitip bidawang”) yang artinya digigit biawak. Konon, kata dikitip bidawang itu digunakan untuk menakuti anak anak yang suka mencuri pisang/kue rimpi yang masih dalam proses penjemuran.

3. O INANI KEKE
    (Sulawesi Selatan)

O ina ni keke, mange wisa ko
Mangewa aki Wenang, tumeles baleko
O ina ni keke, mangewi sako
Mangewa aki Wenang, tumeles baleko
Weane, weane, weane toyo
Daimo siapa ko tare makiwe
Weane, weane, weane toyo
Daimo siapa kotare makiwe

Arti lagu O Ina Ni keke:
O Ina Ni Keke
O Ibu dari Keke ( Keke adalah nama panggilan untuk anak perempuan)
Mange Wisa Ko
Mau pergi ke mana kau
Mange wi ti Wenang
Mau ke Manado
Tu meles Walekow
Mau membeli “walekow”
Wehane, wehane, wehane toyo
Berilah, berilah, berilah sedikit
Zeimo siapa
Sudah tidak ada
Ko tare mahaley
Kau baru meminta

4.Kicir-Kicir
   (DKI Jakarta)

Kicir kicir ini lagunya
Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur menghibur hati nan duka
Lirik Lagu Daerah DKI Jakarta Kicir-Kicir


Kicir kicir ini lagunya
Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur menghibur hati nan duka

Burung dara burung merpati
Terbang cepat ya tuan tiada tara
Bilalah kita ya tuan suka menyanyi
Badanlah sehat ya tuan hati gembira

Buah mangga enak rasanya
Si manalagi ya tuan paling ternama
Siapa saya ya tuan rajin bekerja
Pasti menjadi menjadi warg a bberguna


5. Meang Meong
   (Lagu Daerah Bali)

Meong-meong…
Alih je bikule…
Bikul gede gede…
Buin mokoh-mokoh…
Kereng pesan ngeru

Meong-Meong adalah lagu anak-anak daerah Bali.Lagu ini sering dinyanyikan sebagai Lagu Dolanan Khas Bali. Biasanya dipakai sebagai pengiring permainanMemeong-meongan. Permainan ini sangat sederhana, yaitu dengan mengejar dan menangkap teman-teman kita dengan mata tertutup (menggunakan penutup mata dari kain atau sejenisnya). Siapa yang tertangkap dialah yang mengejar selanjutnya, dengan diiringi Lagu Meong-Meong tentunya. Namun, jenis dan kreasi Dolanan Memeong-meongan ini berbeda di masing-masing daerah di Bali. Adapun makna dolanan ini adalah menceritakan tentang seekor kucing yang mengejar sekumpulan tikus di tengah kegelapan malam.

Lagu Meong-Meong termasuk dalam kategori Sekar Rare atau Gending Rare (salah satu dari 4 jenis tembang Bali). Yaitu kategori berbagai jenis lagu anak-anak yang bernuansa permainan

6. INJIT INJIT SEMUT
    (Dari JAMBI)

PenciptaRinto Harahap

LirikJalan-jalan ke tanah Deli sungguh indah tempat tamasya kawan jangan bersedih mari nyanyi bersama-sama Kalau pergi ke Surabaya naik perahu dayung sendiri kalau hatimu sedih yang rugi diri sendiri [2X:] Injit-injit semut siapa sakit naik diatas Injit-injit semut walau sakit jangan dilepas Naik perahu ke Pulau Seribu sungguh hin sungguh malang nasibku punya pacar diambil orang Ramai sungguh bandar Jakarta tempat orang mengikat janji walau pacar tak punya hati senang dapat bernyanyi [2X:] Injit-injit semut siapa sakit naik diatas Injit-injit semut walau sakit jangan dilepas

ArtiLagu daerah ini juga sebagai iringan permainan yang berasal dari Jambi. Permainannya sederhana, cukup saling mencubit punggung tangan teman, jika sakit naik ke atas balik menyubit. Begitu seterusnya. Tetapi siapa yang paling tahan dia yang menjadi pemenang.

FilosofiMengajarkan tentang emosi. Ketika tangan kita berada dibagian paling atas, kita bisa mencubit tangan orang lain (yang berada dibawah) dengan sekeras-kerasnya. Dengan begitu orang lainpun akan melakukan hal yang sama pada tangan tangan dibawahnya, dan ternyata masih ada tangan kita yang berada dibawah, itu berarti kita masih kebagian rasa sakit yang sama seperti rasa sakit yang kita buat untuk orang lain saat tangan kita berada dibagian paling atas. ketika kita menyakiti orang lain sebenarnya yang sakit adalah kita sendiri


VII - I 
Kelompok 6
1. Ahmad Abim Alfaris (01)
2. Ahmad Syahrul A. (04)
3. Amalia Wanda Deva (07)
4. M. Ilham FL (20)
5. Nabila Mutiarawati (22)
6. Rossa Wahyu L (28)